Pajak Kripto, Bahaya Transaksi P2P dan On-Chain Banking
Pada tahun 2022, pemerintah mengeluarkan PMK-68/PMK 03/2022 tentang pajak atas transaksi perdagangan aset kripto. Menurut sebagian orang, pajak ini adalah langkah buruk pemerintah yang dapat menurunkan volume perdangan aset kripto, namun perlu diketahui bahwa aturan ini sebenarnya adalah kemenangan untuk para trader atau investor kripto.
Pada dasarnya, peraturan pajak di Indonesia mengikuti prinsip self-assestment di mana setiap individu wajib melaporkan harta kekayaannya dan membayar pajak atas kekayaan yang mereka hasilkan.
Sebelum adanya aturan ini, trader/investor kripto yang menghasilkan kekayaan dan menariknya ke rekening pribadi, semestinya wajib membayar pajak penghasilan yang dapat mencapai 35%, tergantung pada braket harta yang ia dapatkan. Berbeda dengan karyawan, perusahaan telah memotong PPh pasal 21 di gaji bulanan sehingga Wajib Pajak (WP) hanya perlu melaporkannya pada SPT tahunan.
Dengan adanya PMK-68, perdangan kripto di bursa lokal sudah otomatis akan terpotong tambahan fee sebesar 0.1% PPh dan 0.1% PPN. Meskipun terlihat kecil, nilai ini tetap saja menjadi beban bagi sebagian orang yang tidak terekspos oleh sistem perpajakan secara langsung sehingga mereka memilih opsi lain berupa peer-to-peer (P2P) seperti di Binance, selayaknya jual beli valas tanpa pengawasan. Jika volume P2P lebih dari 500 juta dalam satu tahun, WP wajib melaporkannya sebagai omzet penjualan dan dikenakan PPh final orang pribadi 0.5% atau bahkan menggunakan sistem braket apabila WP tidak memiliki surat keterangan PP 55.
Kesimpulannya, PMK-68 ini sangat menguntungkan. Namun tetap saja, manusia tidak pernah puas untuk memaksimalkan profit atau menghindari fee, baik fee exchanger maupun fee pajak.
Saya menemukan cara withdrawing yang digunakan untuk kegiatan konsumtif melalui on-chain banking. On-chain banking ini sangat cocok digunakan untuk investor jangka panjang yang memiliki aset di dalam noncustodial wallet web3 wallet maupun exchanger, atau trader yang ingin menikmati profit tanpa harus menarik uang tersebut ke rekening pribadi.



Jika anda familiar dengan kantong Bank Jago atau Jenius m-card, on-chain banking ini sama persis dalam proses penggunaannya. Yang membedakan adalah proses topup kartu yang menggunakan aset kripto dengan berbagai pilihan chain.


Produk ini merupakan digital banking yang terkoneksi dengan web3 wallet atau noncustodial wallet. Kita tidak perlu membuat wallet baru apabila sudah memiliki wallet sebelumnya, cukup dengan import account menggunakan seed phrase atau seed key seperti pada Trustwallet atau Metamask.
Produk tersebut adalah Cypher Wallet, sebuah startup dari California US. Saya baru menggunakan ini selama 2 bulan untuk transaksi digital dan baru baru ini saya gunakan untuk transaksi di merchant offline maupun online seperti tokopedia.
https://www.cypherwallet.io/
Sayangnya, tidak semua merchant support dengan kartu ini terutama merchant di Indonesia seperti Gojek dan Grab. Namun, apabila spending transaksi dalam mata uang USD, kartu ini akan sangat menguntungkan karena tidak ada charge 2-3% seperti kartu debit maupun kredit di Indonesia.
Perlu diperhatikan bahwa kalkulator kurs mengikuti Mastercard dan kurs dasar adalah USD sehingga untuk spending rupiah bisa saja lebih mahal dibandingkan menarik IDR dari exchanger lokal meskipun sudah terpotong pajak sekalipun.
Selain itu, untuk mendapatkan kartu fisik, pengguna diharuskan load kartu minimal $500 dan kartu akan langsung dikirimkan dari US. Untuk virtual card, tidak ada minimal load.
Aplikasi Cypher ini bisa didownload di AppStore dan Google Play secara gratis, memerlukan KYC berupa passport dan data diri pada umumnya untuk menggunakan produk perbankan berbasis Mastercard.
Sayangnya, produk ini terbatas lewat invitation user sehingga diperlukan referral untuk dapat melakukan KYC, mungkin untuk menghindari praktik money laundry dan sejenisnya dengan mempermudah white list ketika menggunakan referral.
Untuk itu, saya mencoba membuat sebuah grup telegram untuk berdiskusi mengenai produk ini, termasuk tanya jawab apabila diperlukan.
Jika anda berminat mencoba produk ini dan bergabung di grup telegram, saya membebankan tarif $20 yang dapat ditransfer menggunakan USDC dengan jaringan C-Chain AVAX, SOL atau Arbitrum ke
lucacadalora.eth 0x1295d71512CC603024AC2621361a9F31dBF05a02
Uang yang terkumpul rencananya akan saya gunakan untuk membuat dan merawat community tersebut dan membuat community lain nantinya.
Setelah anda melakukan transfer, silakan hubungi telegram saya @godrekt dengan melampirkan tx transfer USDC tersebut.